Aliansi Jurnalis Independen (AJI)Tanjungpinang bersama Jurnalis Kampus Hasta Sastra STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menggelar diskusi dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freedom Day) setiap 3 Mei, pada Sabtu kemarin (28/05/22) pukul 15:00 sampai selesai di Taman Gurindam 12 Tepi Laut, Kota Tanjungpinang.
Suasana santai, dibawah terik matahari yang menyengat serta angin tepi laut, diselingi dengan pameran karya foto jurnalistik yang menambah antusiasme para peserta diskusi. Diawali dengan kata sambutan oleh ketua AJI Tanjung Pinang, lalu dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama Pers Mahasiswa JK Hasta Sastra dengan narasumber dari, Ketua AJI Kota Tanjungpinang, Jailani SE.MM., anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri Rudi Chua SE. MH., Kepala Dinas Kominfo Kepri, Bapak Hasan S.Sos., serta Dosen Komunikasi Penyiaran Islam STAIN Sultan Abdurrahman, Abd Rahman M. Sos.
Diskusi kali ini mengangkat tema "Bahaya Serangan Digital Terhadap Jurnalis" (Journalism Under Digital Siege). Saat ini perkembangan era digital sangatlah cepat. Media massa mengalami disrupsi yang memberi dampak positif sekaligus negatif pada dunia Jurnalistik, terutama fenomena doxing yang kerap dialami para Jurnalis. Menurut Bapak Abd Rahman, "kekerasan kepada Jurnalis masih ada dan akan terus ada. Jika bukan dengan kekerasan fisik karena berita yang tidak seirama dengan pandangan pro sebagian besar pembaca, ia datang dengan kekerasan psikis yang dikarenakan jejak digital yang cepat disebarluaskan.
Bapak Hasan S.Sos., membagikan kiat-kiat sebagai langkah bijaksana dalam menggunakan media sosial. "Kita harus memahami digital culture, digital ethic, dan online safety" (JK)
Posting Komentar